Sunday, May 15, 2011

Fikiran, khayalan dan mimpi

Gelombang Beta, Alpha, Theta dan Delta dalam aktivitas otak manusia
Ditulis oleh Yusuf Efendi
Sabtu, 27 Pebruari 2010 00:06

Bayangkan segala impian yang ingin kamu raih beberapa tahun ke depan pada tiap kali kau beranjak tidur. Pada saat itu otak akan mengalami semua gelombang otak, utamanya pada saat masuk ke gelombang Alpha dan Theta. Saat itu, segala yang kamu fikir dan rasakan akan tertanam dalam alam bawah sadar, menjadi sebuah semangat yang membuatmu tersenyum. Dan akhirnya, tanpa kau sadari itu akan menjadi nyata pada masanya.

Di gelombang Beta, seseorang berada dalam masa ‘paksaan’, otak tidak bekerja dengan satu fokus. Pada saat anda bisa membaca dengan serius sambil mendengarkan musik atau membalas SMS, saat itulah otak berada di gelombang Beta. Gelombang Beta (14 – 100 Hz) adalah kondisi terjaga atau sadar penuh dengan dominasi logika. saat seseorang berada di gelombang ini, otak kiri sedang aktif digunakan untuk berfikir, konsentrasi dan sebagainya, sehingga gelombangnya meninggi. Gelombang tinggi ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan nerofinefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah dan stress. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit mudah datang jika kita terlalu aktif di gelombang ini.

Gelombang yang lebih rendah dari Beta adalah gelombang Alpha (8 – 13,9 Hz). Pada Alpha ini terdapat pintu masuk menuju alam bawah sadar, dimana otak bekerja secara optimal. Orang yang sedang rileks, melamun, atau berhayal gelombangnya sedang berada pada level ini. Dalam kondisi ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasakan rasa nyaman, tentang dan bahagia. Hormon ini membuat pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil dan kapasitas indra kita meningkat.

Gelombang selanjutnya adalah Theta (4 – 7,9 Hz). Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini, pikiran menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang yang berada dalam kondisi ini berada dalam kondisi khusyuk, rileks yang dalam, ikhlas, perasaan hening, intuisi muncul. Katanya, di gelombang ini akses ke realitas kuantum akan terasa semakin nyata.

Frekuensi terendah adalah gelombang Delta (0,1 – 3,9 Hz), dimana seseorang tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tidak bisa merasakan badan, tidak berfirki. Bila seseorang tidur dalam keadaan Delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski hanya beberapa menit tertidur, ia akan bangun dengan tubuh terasa segar.

Kemampuan berpikir positif ternyata memang sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang. Hal itu dipaparkan dalam banyak buku tentang pengembangan diri, The Secret misalnya. Seorang yang senantiasa mampu berfikir positif tentang dirinya sendiri, akan mampu mengembangkan kemampuan alam bawah sadarnya membantu kesuksesan. Menurut teori, 88% kesuksesan seseorang ditentukan oleh alam bawah sadarnya, dan sisanya, 12% disokong oleh alam bawah sadarnya.


http://www.priangan20.com/index.php?option=com_content&view=article&id=777:gelombang-beta-alpha-theta-dan-delta-dalam-aktivitas-otak-manusia&catid=40:motivation&Itemid=90

No comments: